Media Pembelajaran


  1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,’perantara’atau’pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Gerlach and Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,materi,atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,keterampilan, atau sikap.
Dalam pengertian media ini, guru,buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cendrung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis, untuk menangkap,memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Batasan lain telah pula dikembangkan oleh para ahli yang sebagian di antaranya akan di jelaskan berikut ini. AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang di gunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Disamping sebagai sistem penyampaian atau pengantar, media yang sering di ganti dengan kata mediator merupakan fleming ( 1987:234) adalah pennyebab atau alat yang ikut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau peranya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar-siswa dan isi pelajaran.
Mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari gusu sampai kepada pralatan yang di pergunakan dengan peralatan yang canggih, maka itu dapat di sebut sebagai media. Secara ringkasnya media ialah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pelajaran.


Beberapa ahli menyatakan pengertian dari media sebagai berikut  ini:
1.      Heinich dan kawan-kawan (1982), media adalah sebagai perantara yang mengantar informasi sntara sumber dan penerima. Jadi bisa di contohkan bahwa televisi, film, photo, radio, rekaman audio, gambar, bahan cetakan dan sejenisnya merupakan media komunikasi. Apabila media itu membewa pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media tersebut disebut media pembelajaran.
2.      Hamidjojo dalam latuheru (1993),media ialah sebagai segala bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat yang di kemukakan itu sampai kepada si penerima yang di tuju.
3.      Gagne dan Briggs (1975), secra implisit mengatakan bahwa media pembelajaran melliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain ialah buku, tape recorder, film, foto, gambar, Grafik, Televisi dankomputer. Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung mareti instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Dalam kegiatan belajar mengajar sering pula pemakaian kata media pembelajaran diganti denganistilah-istilah seperti alat pandang dengar, bahan pengajaran, (instructional material)  komunikasi pandang dengar (audio-visual communication), pendidikan (educational technologi)alat peraga pandang. Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media di atas, berikit di kemukakan ciri ciri umum yang terkandung pada setiap batasan itu.
1.      Media pendidikan memilliki pengertian fisik yang sekarang ini dikenal dengan hardware (perangkat keras) yaitu sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau diraba oleh panca indra.
2.      Media pendidikan memiliki pengertian non-fisik yanng dikenal sebagai software ( perangakat lunak) yang kandungan pesan yang terdapat dalam perangakt keras yang merupakan isi yang ingin di sampaikan kepada siswa.
3.      Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4.      Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses dalam belajar baik di dalam maupun di luar ruangan.
5.      Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
6.      Media pendidikan dapat di gunakan secara masal ( misalnya: radio, televisi, slide, video dll.)
7.      Sikap, perbuatan, organisasi, strategi dan manajemen yang berhubungan  dengan penerapan suatu ilmu.
  1. Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajara
Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajat. Oleh karena itu kita harus memperhatikan prinsip-prinsip penggunaanya yang antara lain:
1.      Penggunaan media pengajaran hendaknya di pandang sebagai bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yanng di gunakan  bila di anggab perlu dan hanya di manfaatkan pada sewaktu-waktu dibutuhkan.
2.      Media pengajaran hendaknya di pandang sebagai sumber belajar yang digunakan  dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar menagajar.
3.      Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang di gunakan.
4.      Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran.
5.      Penggunaan media pengajaran harus di organisir secara sistematis bukan sembarang menggunakanya.
6.      Jika sekiranya pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka guru dapat memanfaatkanya multy media yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar juga merangsang siswa dalam belajar.

Beberapa syarat umum yang harus di penuhi dalam pemanfaatan media pembelajaran PBM, yakni:
1.      Media pengajaran yang di gunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah di tetepkan.
2.      Media pengajaran tersebut merupakan media yang dapat di lihat atau di dengar.
3.      Media pembelajaran yang di gunakan dapat merespon siswa belajar.
4.      Media pengajaran juga harus sesuai dengan kondisi individu siswa.
5.      Medi pengajaran tersebut merupakan perantara dalam proses pembelajaran siswa.
Penggunaan media pembelajaran seharusnya mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
1.         Guru harus berusaha dapat memperagakan atau merupakan model dari suatu  pesan yang di sampaikan.
2.         Jika objek yang akan di peragaka tidak mungkin untuk di bawa ke dalam kelas, maka kelaslah yanga akan di ajak ke kelas tersebut.
3.         Jika kelas tidak mungkin di ajak ke tempat onjek tersebut maka seorang guru harus mampu menggambarkan model atau tiruannya.
4.         Apabila model tidak di dapatkan usahakan ada gambar atau photo dari objek tersebut ada.
5.         Jia gambar atau photo tidak didapat maka seorang guru harus mampu membuat sendiri yang dapat menari k perhatian siswa.
6.         Bilamana media yang sederhana tidak dapat dibuat oleh seoranng guru, maka gunakan papan tuls untuk mengilustrasikannya melalui gambar yang sederhana dengan garis lingkaran.



B. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.  Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yanng turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1.      Fungsi atensi
Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar, khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan da mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
2.      Fungsi afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
3.      Fungsi kognitif
Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkadung dalam gambar.
4.      Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mnenginatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
C. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa/mahasiswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
1.      Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan operasional, spesifik dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku (behavior).
2.      Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
3.      Kondisi audien (siswa/mahasiswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih media pengajaran.
4.      Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
5.      Media yang diplih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada audien (siswa/mahasiswa) secara tepat dan berhasil guna dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
6.      Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana munngkin lebih menguntungkan daripada menggunakan media yang canggih (teknologi tinggi) bilamana hasil yang dicapai tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan.
7.      Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa.
8.      Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apa pun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran.

Profesor Ely mengatakan bahwa pemilihan media merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, aktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar-mengajar organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan. Sebagai pendekatan praktis, beliau menyarankan untuk mempertimbangkan media apa saja yang ada, berapa harganya, berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya dan format apa yang memenuhi selera pemakai (misalnya siswa atau guru).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar